Sports Comments Pictures

Minggu, 26 Januari 2014

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA



Nama : Hairul Aspar
 
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA :) 









  • A.    Pengertian keluarga dan pengertian keperawatan keluarga
  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988).
    Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Marilynn M. Friedman, 1998).
    Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Salvicion G Balion dan Aracelis Maglaya, 1989).
    Dari ketiga pengertisn diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal dalam satu rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-masing untuk menciptakan atau mempertahankan suatu budaya.
    Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).


    1. B.     Tipe atau jenis keluarga
    Menurut Frieman (1998) tipe keluarga dari dua tipe yaitu keluarga tradisional dan keluarga non tradisional.
    1)      Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
    a)      Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
    b)      Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan paman.
    c)      Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.
    d)     Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
    e)      Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
    f)       Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut usia.
    2)      Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :
    a)      Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam satu rumah.
    b)      Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
    c)      Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama dalam satu rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.

    1. C.    Struktur keluarga
    Menurut Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
    1)      Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur, terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta adanya hierarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya, seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan baik jika dapt menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik dan dapat memvalidasi pesan yang diterima.
    2)      Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan baik peran formal maupun informal.
    3)      Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power (keahlian), reward power (hadiah), coercive power (paksaan) dan affektif power.
    4)      Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu.

    1. D.    Peran keluarga
    Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
    1)      Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari anggota masyarakat dari lingkungannya.
    2)      Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
    3)      Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai engan tingkat perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.

    1. E.     Fungsi keluarga
    Menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :
    1)      Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
    2)      Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tinkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
    3)      Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
    4)      Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
    5)      Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
    Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
    1)      Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga.
    2)      Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda disekitarnya.
    3)      Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya.
    4)      Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
    5)      Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin dialami oleh keluarga.
    6)      Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan mengamalkan ajaran agama.
    7)      Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
    8)      Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan tetapi juga tempat untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh, diantaranya seks yang sehat dan berkualitas serat pendidikan seks bagi anak-anak.
    9)      Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.
    Dari beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatin dan rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbun dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga diharapkan mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. Dan asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.



    1. F.     Tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga
    Menurut friedman (1998), tahap perkembangan keluarga berdasarkan siklus kehidupan keluarga terbagi atas 8 tahap :
    1)      Keluarga baru (beginning family), yaitu perkawinan dari sepasang insan yang menandakan bermulanya keluarga baru. Keluarga pada tahap ini mempunyai tugas perkembangan, yaitu membina hubungan dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan bersam, membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial dan merencanakan anak atau KB.
    2)      Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing family), yaitu dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Mempunyai tugas perkembangan seperti persiapan bayi, membagi peran dan tanggungjawab, adaptasi pola hubungan seksual, pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.
    3)      Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga dengan anak pertama yang berumur 30 bulan sampai dengan 6 tahun. Mempunyai tugas perkembangan, yaitu membagi waktu, pengaturan keuangan, merencanakan kelahiran yang berikutnya dan membagi tanggungjawab dengan anggota keluarga yang lain.
    4)      Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak pertama berusia 13 tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menyediakan aktivitas untuk anak, pengaturan keuangan, kerjasama dalkam memnyelesaikan masalah, memperhatikan kepuasan anggota keluarga dan sistem komunikasi keluarga.
    5)      Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun sampai dengan 20 tahun. Tugas pekembangan keluarga ini adalah menyediakan fasilitas kebutuhan keluarga yang berbeda, menyertakan keluarga dalam bertanggungjawab dan mempertahankan filosofi hidup.
    6)      Keluarga denagn anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama, meninggalkan rumah dengan tugas perkembangan keluarga, yaitu menata kembali sumber dan fasilitas, penataan yanggungjawab antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan menantu.
    7)      Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir meninggalakan rumah dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu mempertahankan suasana yang menyenangkan, bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga, membina keakraban dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan anak dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
    8)      Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dari salah satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dunia. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menghadapi pensiun, saling rawat, memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu dan masyarakat.







    DAFTAR PUSTAKA
    Friedman, M.M. (1998). Family Nursing : Research, Theory and Practice. (4th Ed.). Norwalk CT : Alpleton & Lange.
    Raflessbencoolen.blogspot. Keperawatan Keluarga. (2011)
    http://raflessbencoolen.blogspot.com/2011/03/08/keperawatan-keluarga.html. diperoleh pada tanggal 16 Februari 2013 pukul 19.00 WIB.

    Kode Keyboard jalan pintas di Laptop atau komputer

     
    Mungkin atikel kali ini akan bermanfaat bagi yang belum tahu shortcut pada keyboard laptop/ komputer anda selamat membaca...
    CTRL + C (Copy)
    CTRL + X (Cut)
    CTRL + V (Tempel)
    CTRL + Z (Undo)
    DELETE (Hapus)
    SHIFT + DELETE (Menghapus item yang dipilih secara permanen tanpa meletakkan item dalam Recycle Bin)
    CTRL sambil menyeret item (Menyalin item yang dipilih)
    CTRL + SHIFT sambil menyeret item (Buat shortcut untuk item yang dipilih)
    Tombol F2 (Ubah nama item yang dipilih)
    CTRL + RIGHT Arrow (Pindahkan titik penyisipan ke awal kata berikutnya)
    CTRL + LEFT Arrow (Pindahkan titik penyisipan ke bagian awal kata sebelumnya)
    CTRL + down arrow (Pindahkan titik penyisipan ke bagian awal paragraf berikutnya)
    CTRL + UP arrow (Pindahkan titik penyisipan ke bagian awal paragraf sebelumnya)
    CTRL + SHIFT dengan salah satu tombol panah (Sorot blok teks)
    SHIFT dengan salah satu tombol panah (Pilih lebih dari satu item dalam sebuah jendela atau
    pada desktop, atau memilih teks di dalam dokumen)
    CTRL + A (Select all)
    Tombol F3 (Mencari file atau folder)
    ALT + ENTER (Menampilkan properti untuk item yang dipilih)
    ALT + F4 (Close item yang aktif, aktif atau keluar dari program)
    ALT + ENTER (Menampilkan properti objek yang dipilih)
    ALT + SPACEBAR (Buka pintas untuk menu jendela aktif)
    CTRL + F4 (Tutup dokumen aktif dalam program-program yang memungkinkan Anda untuk memiliki beberapa dokumen yang terbuka dalam waktu bersamaan)
    ALT + TAB (Switch antara buka item)
    ALT + ESC (Cycle melalui item dalam urutan yang telah dibuka)
    F6 key (Cycle melalui elemen layar dalam sebuah jendela atau pada desktop)
    F4 key (Display the Address bar dalam daftar My Computer atau Windows Explorer)
    SHIFT + F10 (Display cara pintas untuk menu item yang dipilih)
    ALT + SPACEBAR (Display System menu jendela aktif)
    CTRL + ESC (Menampilkan menu Start)
    ALT + huruf digarisbawahi dalam nama menu (Menampilkan menu yang sesuai)
    F10 kunci (Aktifkan menu bar yang aktif dalam program)
    RIGHT arrow (Buka menu berikutnya ke kanan, atau membuka submenu)
    LEFT arrow (Buka menu berikutnya ke kiri, atau menutup satu submenu)
    Tombol F5 (Memperbarui jendela aktif)
    Backspace (Lihat folder satu level di My Computer atau Windows Explorer)
    ESC (Membatalkan tugas yang sekarang)
    SHIFT ketika Anda memasukkan CD-ROM ke dalam drive CD-ROM (Mencegah CD-ROM secara otomatis bermain)

    Dialog Box Keyboard Shortcuts
    CTRL + TAB (Pindah maju melalui tab)
    CTRL + SHIFT + TAB (Pindah ke belakang melalui tab)
    TAB (Pindah maju melalui pilihan)
    SHIFT + TAB (Pindah ke belakang melalui pilihan)
    ALT + huruf digarisbawahi (Lakukan yang sesuai perintah atau pilih sesuai pilihan)
    ENTER (Lakukan perintah untuk aktif atau tombol pilihan)
    SPACEBAR (Pilih atau menghapus kotak jika yang aktif adalah pilihan cek box)
    Arrow keys (Pilih jika tombol pilihan yang aktif adalah sekelompok tombol pilihan)
    F1 key (Display Help)
    F4 kunci (Tampilkan item yang aktif dalam daftar)
    Backspace (Buka folder satu tingkat atas jika folder yang dipilih dalam Simpan Sebagai atau Buka kotak dialog)

    Microsoft Natural Keyboard Shortcuts

    Logo Windows (Tampilan atau menyembunyikan menu Start)
    Windows Logo + break (Display System Properties dialog box)
    Windows Logo + D (Display di desktop)
    Windows Logo + M (Minimize semua windows)
    Windows Logo + SHIFT + M (Memulihkan jendela yang diminimalkan)
    Windows Logo + E (Open My Computer)
    Windows Logo + F (Mencari file atau folder)
    CTRL + Windows Logo + F (Mencari komputer)
    Windows Logo + F1 (Display Windows Help)
    Windows Logo + L (Mengunci keyboard)
    Windows Logo + R (Open the Run dialog box)
    Windows Logo + U (Open Utility Manager)

    Microsoft Internet Explorer Navigasi

    CTRL + B (Buka kotak dialog Atur Favorit)
    CTRL + E (Buka Search bar)
    CTRL + F (Start the Find utility)
    CTRL + H (Buka Sejarah bar)
    CTRL + I (Buka Favorites bar)
    CTRL + L (Buka Open dialog box)
    CTRL + N (Start another instance dari browser yang sama dengan alamat Web)
    CTRL + O (Open Open dialog box, sama seperti CTRL + L)
    CTRL + P (Membuka kotak dialog Print)
    CTRL + R (Memperbarui halaman Web ini)
    CTRL + W (Tutup jendela)

    Aksesibilitas Keyboard Shortcuts

    SHIFT kanan untuk delapan detik (Switch FilterKeys baik aktif atau tidak aktif)
    Kiri kiri ALT + SHIFT + PRINT SCREEN (Switch High Kontras baik aktif atau tidak aktif)
    Kiri kiri ALT + SHIFT + NUM LOCK (Mengalihkan MouseKeys baik aktif atau tidak aktif)
    SHIFT lima kali (Mengalihkan StickyKeys baik aktif atau tidak aktif)
    NUM LOCK selama lima detik (Mengalihkan ToggleKeys baik aktif atau tidak aktif)
    Windows Logo + U (Open Utility Manager)

    Windows Explorer Keyboard Shortcuts

    END (Display bagian bawah jendela aktif)
    HOME (Tampilkan bagian atas jendela aktif)
    NUM LOCK + tanda asterisk (*) (Tampilkan seluruh subfolder yang berada di bawah folder yang dipilih)
    NUM LOCK + Plus sign (+) (Tampilkan isi dari folder yang dipilih)
    NUM LOCK + Minus sign (-) (Tutup folder yang dipilih)
    LEFT arrow (Tutup pilihan saat ini jika sudah meluas, orang tua atau pilih folder)
    RIGHT arrow (Tampilan pilihan saat ini jika sudah roboh, atau pilih subfolder pertama)

    Tombol pintas untuk karakter Peta

    RIGHT arrow (Pindah ke kanan atau ke awal baris berikutnya)
    LEFT arrow (Pindah ke kiri atau ke akhir baris sebelumnya)
    UP arrow (Pindah ke atas satu baris)
    Down arrow (Pindah ke bawah satu baris)
    PAGE UP (Pindah ke atas satu layar pada satu waktu)
    PAGE DOWN (Pindah ke bawah satu layar pada satu waktu)
    HOME (Pindah ke awal baris)
    END (Pindah ke akhir baris)
    CTRL + HOME (Pindah ke karakter pertama)
    CTRL + END (Pindah ke karakter terakhir)
    SPACEBAR (Switch antara diperbesar dan normal bila modus karakter yang dipilih)

    Microsoft Management Console (MMC) Main Window Keyboard Shortcuts

    CTRL + O (Buka konsol yang disimpan)
    CTRL + N (Open a new console)
    CTRL + S (Menyimpan buka konsol)
    CTRL + M (Tambahkan konsol atau menghapus objek)
    CTRL + W (Buka jendela baru)
    Tombol F5 (Memperbarui konten semua jendela konsol)
    ALT + SPACEBAR (Display the MMC window menu)
    ALT + F4 (Close konsol)
    ALT + A (Display the Action menu)
    ALT + V (Tampilan menu View)
    ALT + F (Menampilkan menu File)
    ALT + O (Display the Favorites menu)

    MMC Console Window Keyboard Shortcuts

    CTRL + P (Cetak halaman yang sedang aktif atau pane)
    ALT + Minus sign (-) (Tampilkan jendela menu jendela konsol yang aktif)
    SHIFT + F10 (Display the Action shortcut menu item yang dipilih)
    Tombol F1 (Membuka topik Bantuan, jika ada, untuk item yang dipilih)
    Tombol F5 (Memperbarui konten semua jendela konsol)
    CTRL + F10 (Maksimalkan jendela konsol yang aktif)
    CTRL + F5 (Memulihkan jendela konsol yang aktif)
    ALT + ENTER (Display the Properties dialog box, jika ada, untuk item yang dipilih)
    Tombol F2 (Ubah nama item yang dipilih)
    CTRL + F4 (Tutup jendela konsol yang aktif. Bila konsol hanya satu jendela konsol, jalan pintas ini menutup konsol)

    Remote Desktop Connection Navigation

    CTRL + ALT + END (Open the m * $ sering Cro Windows NT Security dialog box)
    ALT + PAGE UP (Switch antara program dari kiri ke kanan)
    ALT + PAGE DOWN (Switch antara program dari kanan ke kiri)
    ALT + INSERT (Cycle melalui program baru yang digunakan di sebagian besar order)
    ALT + HOME (Menampilkan menu Start)
    CTRL + ALT + break (Mengalihkan komputer klien antara jendela dan layar penuh)
    ALT + DELETE (Display Windows menu)
    CTRL + ALT + Minus sign (-) (Place a snapshot dari jendela aktif di klien pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama seperti menekan PRINT SCREEN pada komputer lokal.)
    CTRL + ALT + Plus sign (+) (Place a snapshot dari seluruh wilayah jendela klien pada clipboard server Terminal dan menyediakan fungsi yang sama dengan menekan ALT + PRINT SCREEN pada komputer lokal.)

    Cara Memasang Musik di Blog

    Contoh Tulisan Berjalan Contoh Tulisan Berjalan SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA : HAIRUL ASPAR :)




    Wavy Tail

    Memasang musik di blog selain untuk menambah rasa sepi di blog ternyata bisa juga untuk membuat visitor sendiri betah berlama-lama di blog anda, alasannya karena mereka ingin menyelesaikan lagu yang mereka dengar (kalau pas musik yang di dengar pengunjung sendiri memang pengunjungnya suka) hehehe. Saya sendiri pernah memasang musik di blog saya , tetapi saya kwatir akan ketenangan pengunjung blog yang suka konsentrasi dengan artikel , apalagi blog ini membahas tentang tutorial-tutorial blog yang saya dapatkan dari blog lain terus saya tulis dengan narasi versi sendiri di blog saya.
    Tutorial blog menurut saya membutuhkan ketenangan agar mereka bisa fokus terhadap tutorial blog tersebut (ini cuma menurut saya ya, tapi kalau menurut anda sendiri saya tidak tahu) , tapi saya rasa pendapat orang berbeda-beda , jadi kita harus menghargainya.
    Cara Memasang Musik di Blog ini saya sajikan khusus sesuai keinginan pemiliknya / Lagu Pilih Sendiri , 
    berikut ini Cara Memasang Musik di Blog (Lagu Pilih Sendiri) :
    1. Anda harus pergi ke alamat http://www.divine-music.info/ dan jika ingin tutorial blog yang keren, kunjungi www.mestiqui.com
    2. Setelah itu anda tinggal memilih nama band yang anda suka , contoh "planet ajaib" akan memilih "Bruno Mars"

    Cara Memasang Musik di Blog (Lagu Pilih Sendiri)
    3. Setelah itu pilihlah salah satu judul lagu yang anda suka.
    4. Kemudian , Copy dan Paste kode yang telah disediakan

    Cara Memasang Musik di Blog (Lagu Pilih Sendiri)
    5. Lalu letakan kode yang telah di copas di Dasbor Blogger > Tata Letak > Tambahkan Gadget
    6. Simpan / Save dan lihat hasilnya
    Demikianlah postingan kali ini tentang Cara Memasang Musik di Blog (Lagu Pilih Sendiri) , semoga postingan ini bisa dimengerti dan bermanfaat , Wassalamulaikum.

    Bagian-bagian Organ Tubuh (ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA)

    NAMA : Hairul Aspar
    SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA




































    Sabtu, 25 Januari 2014

    Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Diare pada Bayi, Anak-anak dan Dewasa

    divine-music.info
    divine-music.info

    divine-music.info

    Fakta dan Mitos Tentang Penyakit Kista

    Bookmark and Share
    Assalamualaikum,... halo sahabat setia Dr Oz trans Tv,..apa kabar semua? pada kesempatan kali ini saya official blog support Dr Ryan Thamrin akan membahas mengenai hal hal yang berhubungan dengan Kista, diantaranya akan di bahas mengenai kista di rahim, kista dan miom, kista hamil, kista kandungan, kista kehamilan, kista kelenjar bartholini, kista leher, kista mulut rahim dan lain lain.

    Kista di Mulut Rahim

    Berikut ini adalah penyebab Kista di Rahim, yaitu karena adanya infeksi trikomonas. Ada juga disebabkan oleh tertularnya jenis penyakit akibat dari hubungan diluar pernikahan.  Anda juga bisa melihat tayangan kami di youtube mengenai "Rahasia Di Balik Fakta dan Mitos Kista, Mioma"

    Gejala kista mulut rahim, kista pada mulut rahim, penyebab kista mulut rahim, kista leher rahim, kista pada mulut rahim ataupun penyebab kista mulut rahim serta gejala kista mulut rahim , kista di mulut rahim, kista pada mulut rahim, penyebab kista mulut rahim, gejala kista mulut rahim bisa Anda lihat perbincangan kami pada video tayangan dr oz indonesia terbaru berikut ini :

    Dr Oz  : kista mulut rahim, kista leher rahim, kista di mulut rahim, kista pada mulut rahim, penyebab kista mulut rahim dan gejala kista mulut rahim


    Tanda Tanda Kista di Rahim

    Anda juga bisa mewaspadai tanda atau gejala berikut jika hal ini terjadi pada Anda seperti:
    • Perut bagian bawah sering terasa sakit
    • Demam yang tinggi
    • Anda juga merasakan letih, tidak bertenaga, juga lesu
    • Organ Kewanitaan keluar cairan hijau atau kuning disertai bau yang tidak sedap
    • Ketika hubungan suami istri terasa sakit atau keluar darah

    Tips Deteksi Penyebab Kista Mulut Rahim

    "Kanker Mulut Rahim" atau Serviks ini biasanya tidak ada tanda tanda atau gejala kemunculan seperti penyakit pada umumnya. Oleh karena itu Anda sebaiknya mengecek atau periksa dengan rutin agar deteksi dini gejala kista mulut rahim bisa kita ketahui lebih awal dan tentunya pengobatannya pun akan lebih baik lagi.

    Berikut ini test-test yang sebaiknya anda lakukan untuk mendeteksi gejala kista mulut rahim.
    1. Test Pap
    2. Pemeriksaan Visual
    3. Biopsi
    4. Kolposkopi
    Sekian ulasan tentang "kista pada mulut rahim, penyebab kista mulut rahim, kista leher rahim" semoga bisa menambah wawasan kita. Jika artikel ini bermanfaat,.. SHARE juga ya ke teman-teman Anda di Sosial Media. terimakasih

    Selasa, 21 Januari 2014

    PROGRAM PERENCANAAN PASIEN PULANG, BY DIII KEPERAWATAN STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG



    BAB I
    PENDAHULUAN


    A.    Latar Belakang
    Perencanaan pemulangan pasien adalah suatu proses dimana pasien mulai mendapat pelayanan kesehatan yang diberikan dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya (Pemila, 2009). Salah satu hal yang diharapkan dari perawatan pasien hospitalisasi ataupun pasien rawat jalan adalah penghentian status pasien serta mempersiapkan pasien dan keluarga untuk perawatan lanjutan di rumah (Stuart, 2001).
    Perawat adalah salah satu anggota tim perencana pemulangan, dan sebagai perencana pemulangan, perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan asuhan keperawatan (Pemila, 2009). Perawat bertanggung jawab untuk membuat rujukan yang sesuai dan untuk memastikan bahwa semua informasi yang sesuai telah disediakan untuk orang-orang yang akan terlibat dalam perawatan pasien tersebut, termasuk keluarganya. Selain itu, perawat harus mampu menentukan pengetahuan, keahlian, dan tindakan apa yang dapat membantu pasien beradaptasi terhadap lingkungan baru setelah pemulangan (Stuart, 2001).
    Di Indonesia pelayanan keperawatan telah merancang berbagai bentuk format perencanaan pemulangan pasien, namun kebanyakan dipakai hanya dalam bentuk pendokumentasian resume pasien pulang, berupa informasi yang harus di sampaikan pada pasien yang akan pulang seperti intervensi medis dan non medis yang sudah diberikan, jadwal kontrol, gizi yang harus dipenuhi setelah dirumah. Cara ini merupakan pemberian informasi yang sasarannya ke pasien dan keluarga hanya untuk sekedar tahu dan mengingatkan, namun tidak ada yang bisa menjamin apakah pasien dan keluarga mengetahui faktor resiko apa yang dapat membuat penyakitnya kambuh, penanganan apa yang dilakukan bisa terjadi kegawatdaruratan terhadap kondisi penyakitnya (Pemila, 2009). Untuk itu pelaksanaan perencanaan pemulangan apalagi dengan gangguan jiwa yang memiliki resiko tinggi untuk kambuh dan berulangnya kondisi kegawatan sangat penting dimana akan memberikan proses deep-learning pada pasien hingga terjadinya perubahan perilaku pasien dan keluarganya dalam memperhatikan kondisi kesehatannya.
    Berdasarkan penjelasan di atas, kita sebagai mahasiswa perawat sangat penting untuk memahas peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien.

    B.     Tujuan
    Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
    1.      Untuk mengetahui  peran perawat dalam pengkajian kebutuhan persiapan pulang.
    2.      Untuk mengetahui tujuan dan prinsip perencanaan pulang.
    3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam proses perencanaan pulang.
    4.      Untuk mengetahui jenis-jenis pemulangan pasien.
    5.      Untuk mengetahui standar keperawatan perencanaan pulang.











    BAB II
    PEMBAHASAN

    A.    Pengertian
    Perencanaan pulang merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan. Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang berkelanjutan, yang artinya perawatan selalu dibutuhkan sepanjang rentang kesehatan klien dimana pun klien berada. Rentang perawatan (Continum of care) adalah integrasi system perawatan yang terfokus pada klien terdiri dari mekanisme pelayanan perawatan yang membimbing dan mengarahkan klien sepanjang waktu kehidupan melalui perencanaan yang komprehensif yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi kesehatan mental, social dalam rentang semua tingkat perawatan (Chasca, 1990 :I 387).
    Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program pengobatan klien yang dimulai dari segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antara tim kesehatan, keluarga, klien, dan orang yang penting bagi klien.

    B.     Tujuan dan Prinsip
    Tujuan dan prinsip dalam perencanaan pulang merupakan dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya. Adapun tujuan perencanaan pulang adalah meningkatkan perawatan berkelanjutan bagi klien, membantu rujukan klien pada pelayanan yang lain, membantu klien dan keluarga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan klien.
                Prinsip-prinsip dalam proses perencanaan pulang
    a.         Klien sebagai focus dalam perencanaan pulang
    Nilai, keinginan, dan kebutuhan klien perlu dikaji dan dievaluasi sehingga dapat dimasukkan dalam perencanaan pulang klien dan orang-orang yang dekat atau penting bagi klien. Tenaga kesehatan yang terlibat diikutsertakan dalam perencanaan pulang klien.
    b.         Kebutuhan klien diidentifikasi saat masuk, dirawat sampai sebelum pulang.
    Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul setelah pulang sehingga rencana antisipasi masalah dapat dianut untuk dilaksanakan setelah pulang.
    c.         Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif
    Perencanaan pulang adalah proses multidisiplin dan tergantung pada kerjasama yang jelas dan komunikasi lisan, tertulis di antara peserta tim.
    d.        Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang tersedia.
    Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia program dan fasilitas yang tersedia di masyarakat.
    e.         Perencanaan pulang dilakukan pada setiap tatanan pelayanan.
    Setiap kali pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.

    C.     Jenis-jenis pemulangan pasien
    Menurut stuart dan sundeen (1991), ada 3 jenis pemulangan pasien di antaranya :
    1.         Conditional Discharge (pulang sementara atau cuti)
    Bila keadaan klien cukup baik untuk di rawat dirumah maka cara pemulangan ini dapat dipakai.Klien untuk sementara dapat dirawat dirumah dengan harapan dapat membantu klien dan keluarga beradaptas dengan situasi dirumah maupun dimasyakarat .Selama klien pulang pengawasan dari rumah sakit atau puskesmas dapat diperlukan.
    2.         Absolute Discharge(pulang mutlak selamanya)
    Cara pulang ini merupakan terminasi akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit tetapi bila klien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan dapat dilaksamakan kembali.Jenis pemulangan ini diberikan kepada klien yang mengalami perbaikan status kesehatan yang baik sehigga dapat berfungsi kembali secara optimal dimasyarakat.
    3.         Judicial Discharge (pulang paksa)
    Klien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatannya belum memungkinkan untu dipulangkan, misalnya karna klien adalah seorang narapidana atau karna keluarga tetap menginginkan klien pulang karena sesuatu alasan. Klien tersebut harus tetap diberikan arahan untuk perawatan dirumah dan fasilitas yangdapat digunakan dimasyarakat.

    D.    Standar Keperawatan Perencanaan Pulang
    Deskripsi
    Standar perencanan pulang merupakan sistem keperawatan yang berkelanjutan yang diperlukan klien yang diperlukan klien setelah masuk ke rumah sakit dan membantu keluarga menemukan cara penyelesaian masalah yang baik pada saat yang tepat, sumber yang tepat serta biaya yang terjangkau. Standar perencanaan klien pulang dimulai sejak awal klien masuk rumah sakit sampai klien pulang dengan melibatkan klien dan keluarganya.
    Standar Pengkajian
    Data yang harus dikaji meliputi :
    1.      Aktifitas sehari-hari :
    a.       Makan dan Minum
    ·         Penggunaan alat makan dan minum
    ·         Cara makan dan minum
    ·         Kemauan untuk makan dan minum
    ·         Pola makan
    b.      Eliminasi
    ·           Kebiasaan dan kemampuan eliminasi
    ·           Pola eliminasi
    c.       Personal Hygine
    ·         Kemampuan
    ·         Kebiasaan
    ·         Frekuensi
    ·         Sarana yang digunakan
    d.      Berpakaian dan Kerapihan diri
    ·           Frekuensi ganti pakaian
    ·           Kerapihan
    ·           Kemampuan Berpakaian
    e.       Aktivitas
    ·         Ada - tidaknya aktivitas
    ·         Bertujuan - tidaknya
    ·         Intensitas/normal/hyperaktif/malas
    ·         Bertanggung jawab/tidak
    ·         Kemampuan
    f.       Istirahat Tidur
    ·           Pola
    ·           Lamanya
    ·           Mimpi buruk
    ·           Kesulitan untuk memulai tidur
    g.      Keagamaan
    ·         Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama atau tidak
    ·         Hubungan dengan pemuka agama

    2.      Tingkat Kebutuhan Perawatan Klien
    a.       Kondisi klien yang membutuhkan perawatan intensif :
    ·           Disorientasi berat
    ·           Agresif dan Amuk
    ·           Perilaku bizarre
    ·           Mengancam intregritas fisik dan psikologis klien
    ·           Mengancam intregritas fisik dan psikologis orang lain
    ·           Klien yang hari ke 1 dirawat
    ·           Derajat ketergantungan klien pada perawat.
    b.      Kondisi Klien yang Memerlukan Modifikasi Perawatan Intensif :
    ·         Disorientasi sedang
    ·         Motifasi terbatas
    ·         Kegiatan harian perlu supervise dan bimbinga yang sering
    ·         Derajat ketergantungan klien pada perawat sedang
    c.       Kondisi Klien yang Memerlukan Perawatan Transisi :
    ·         Penyimpangan perilaku sedang;perlu control sedang
    ·         Mampu berkomunikasi dengan bimbingan
    ·         Mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan bimbingan
    ·         Mampu melaksanakan kegiatan harian dengan bimbingan
    ·         Hanya memerlukan pengarahan terbatas,nseperti dorongan dan dukungan
    ·         Derajat ketergantungan sedang/perlu pengawasan sebagian.
    d.      Kondisi klien yang memerlukan perawatan minimal :
    ·         Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal
    ·         Mampu berinteraksi dengan oranglain atau lingkungan
    ·         Mampu melaksanakan kegiatan harian dengan control minimal
    ·         Mampu melaksanakan kegiatan yang terprogram
    ·         Derajat ketergantungan klien pada perawatan rendah
    ·         Kegiatan harian dan pengisan waktu luang baik

    3.      Pengetahuan dan Kemampuan Klien dan Keluarga tentang :
    a.       Penyakit Klien :
    ·      Tanda dan gejala
    ·      Stressor pencetus
    ·      Cara penanganan
    b.      Pengobatan :
    ·      Manfaat
    ·      Efek samping
    ·      Waktu pemberian

    4.      Hubungan interpersonal dalam keluarga :
    ·      Pola komunikasi terbuka /tertutup
    ·      Keakraban dan kerenggangan
    ·      Pola hubungan antar generasi
    5.      Kemampuan dan kemauan klien dan keluarga dalam penerimaan tindakan keperawatan.
    6.      Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyakarat :
    ·      Puskesmas
    ·      Bengkel Kerja
    ·      Perawat komunitas
    7.      Sumber finansial dan pekerjaan :
    ·      Pekerjaan; ada/tidak
    ·      Jenis pekerjaan
    ·      Hobi
    ·      Keterampilan yang dimiliki
    ·      Tanggungan hidup, ada / tidak
    ·      Penghasilan; mencukupi / tidak
    Standar Masalah
    Berdasarkan prioritas masalah yaitu :
    ·         Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari
    ·         Cemas pada klien dan keluarga akan penyakit yang dideritanya yang berkaitan dengan rencana pulang
    ·         Ketidakmampuan keluarga merawat klien dirumah
    ·         Sistem pendukung yang tidak adekuat
    Standar Tindakan
    1.      Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari :
    ·         Bina hubungan saling percaya antara klien,  perawat, keluarga.
    ·         Identifikasi kebiasaan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari klien selama di rumah.
    ·         Beri reiforcemment fositif atau pujian pada hal-hal positif yang dikemukakan klien
    ·         Diskusikan dengan klien tentang kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari selama dalam masa perawatan dirumah.
    ·         Motivasi klien untuk melakukan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari selama dalam masa perawatan dirumah sakit.
    ·         Observasi dan bimbing klien dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari selama dalam masa perawatan dirumah sakit .
    ·         Beri reinfortcement positif atau pujian pada tindakan positif yang dilakukan klien, diskusikan dengan klien tentang manfaat yang dirasakan setelah melakukan aktivitas hidup sehari-hari setelah dirumah sakit.
    ·         Anjurkan klien untuk mengikuti terapi okupasi yang sesuai dengan minatnya.
    ·         Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang telah di identifikasi dan keterampilan yang didapat dari terapi okupasi.
    ·          Kerjasama dengan keluarga untuk memotivasi dan mendorong klien melakukan aktivitas hidup sehari-hari dirumah sakit dan dirumah.
    2.      Cemas pada klien dan keluarga akan penyakit yang diderita yang berkaitan dengan rencana pulang :
    ·         Bina hubungan saling percaya antara perawat, klien, dan keluarga
    ·         Tanyakan pada klien dan keluarga tentang harapan yang ingin dicapai setelah pukang
    ·         Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan perasaan-perasaan mengenai meninggalkan rumah sakit, antisipasi masalah, ketakutan, dan cara menghadapi situasi diluar rumah sakit
    ·         Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang tujuan dan harapan setelah pulang
    ·         Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk melihat kepulangan sebagai langkah positif.
    ·         Tekankan pada klien dan keluarga bahwa hubungan perawat, klien, dan keluarga dirumah sakit adalah hubungan terapeutik.
    3.      Ketidakmampuan keluarga merawat  klien di rumah :
    ·         Bina hubungan saling percaya antar perawat dan keluarga
    ·         Diskusikan dengan keluarga tentang cara-cara konstruktif dalam mengatasi masalah klien termasuk tentang kebutuhan chek up (kontrol), kebutuhan untuk terapi medis serta tempat rujukan
    ·         Diskusikan dengan keluarga bahwa keluarga terikat secara kontinue mengenai perawatan klien sejak awal
    ·         Diskusikan dengan keluarga bahwa klien tidak mutlak menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit tetapi merupakan bagia dari keluarga
    ·         Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang ada pada klien serta efeknya terhadap klien dan lingkungan .
    ·         Indentifikasi dengan keluarga tentang kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah .
    ·         Diskusikan tentang obat klien, kegunaan, waktu pemberian, instruksikan keluarga untuk melakukan cara-cara yang konstruktif dalam mengatasi masalah klien merawat klien di rumah.
    4.      Sistem pendukung (dalam keluarga dan masyarakat tidak adekuat) :
    ·         Bina hubungan saling percaya antar perawat dengan keluarga.
    ·         Identifikasi hubungan interpersonal antar klien dan keluarga .
    ·         Identifikasi masalah-masalah yang ada dalam keluarga .
    ·         Identifikasi cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah.
    ·         Diskusikan dengan keluarga tentang cara-cara mengatasi masalah yang konstruktif .
    ·         Jelaskan pada keluarga tentang peran penting keluarga sebagai pendukung dari klien.
    ·         Diskusikan dengan keluarga tentang cara-cara untuk menjadi sistem pendukung yang adikuat bagi klien yaitu dengan cara ikut terlibat dalam perawatan klien di rumah sakit .
    ·         Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan masalah .
    ·         Motivasi klien untuk menggunakan cara-cara konstruktif dalam mengatasi masalah dan aktifitas sehari-hari yang positif
    ·         Diskusikan dengan keluarga tentang sistem pendukung yang ada dalam masyarakat : Puskesmas, Karang Taruna, Balai Latihan Kerja .
    ·         Motivasi keluarga dan klien untuk memanfaatkan sistem pendukung yang ada dalam masyarakat .

    Standar Evaluasi
    Standar evaluasi klien dapat pindah dari ruangan intensif akut atau modifikasi intensif / intermediate / perawatan minimal .
    1.        Kondisi klien dapat pindah dari ruang intensif akut ke ruang modifikasi intensif :
    ·           Disorientasi sedang
    ·           Motivasi terbatas
    ·           Kegiatan dan aktifitas perlu bimbingan dan supervisi yang ketat
    ·           Derajat ketergantungan pada perawat sedang
    ·           Perilaku tudak mengancam integritas fisik
    ·           Perilaku tidak mengancam integritas fisik dan keselamatan orang lain
    2.        Kondisi klien yang dapat pindah dari ruang modifikasi intensif ruang intermediate;
    ·           Penyimpangan perilaku sedang; perlu kontrol sedang.
    ·           Mampu berkomunikasi dengan pembimbing.
    ·           Mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan bimbingan.
    ·           Mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan bimbingan.
    ·           Perlu pengarahan terbatas untuk mendukung atau mendorong.
    ·           Derajat ketergantungan pada perawat sedang atau perlu perawat sebagian.
    3.        Kondisi klien yang dapat pindah ruang dari intermediate ke ruang perawat minimal atau persiapan pulang;
    ·           Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal, verbal  dan non verbal sesuai.
    ·           Mampu melaksanakan kegiatan yang terprogaram.
    ·           Mampu melaksanakan kegiatan harian dengan kontrol minimal.
    ·           Derajat ketergantungan perawat rendah atau minim.
    ·           Kegiatan harian dan pengisian waktu luang baik.
    ·           Mampu mengungkapkan perasaan dengan orang lain secara asertif.
    4.        Kondisi klien yang dapat pulang;
    ·           Mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
    ·           Mempunyai jadwal kegiatan sehari-hari serta penggunaan waktu luang dengan kegiatan yang posisif.
    ·           Komunikasi verbal dan non verbal sesuai.
    ·           Klien sanggup mengatasi stressor pencetus dengan cara-cara penangan yang konstruktif.
    ·           Klien dan keluarga memahami tentang pengobatan yang harus dijalani; manfaat obat, efak samping, waktu pemberian obat.
    ·           Klien dan keluarga mengetahui sistem pendukung yang ada di masyarakat; puskesmas, balai latihan kerja, perawat komunitas.


















    BAB III
    PENUTUP

    A.    Kesimpulan
    Perencanaan pulang merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan. Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang berkelanjutan, yang artinya perawatan selalu dibutuhkan sepanjang rentang kesehatan klien dimana pun klien berada. Tujuan dan prinsip dalam perencanaan pulang merupakan dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya.
    Prinsip-prinsip dalam proses perencanaan pulang : Klien sebagai focus dalam perencanaan pulang, Kebutuhan klien diidentifikasi saat masuk, dirawat sampai sebelum pulang, Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang tersedia, Perencanaan pulang dilakukan pada setiap tatanan pelayanan.

    B.     Saran
    Dari pembuatan makalah diatas, penulis menyarankan kepada mahasiswa perawat untuk mengetahui dan memahami persiapan klien pulang (discharge planning) sehingga mahasiswa perawat dapat mengaplikasikannya sesuai dengan teori yang didapatkan.











    DAFTAR PUSTAKA

    ·      Yosep iyus, 2008.keperawatan jiwa.bandung:PT Refika Aditama.